Category: Uncategorized

  • Bank BPR Lebak Bersama OJK, Vaksin 200 Orang Warga Kota Rangkasbitung

    Bank BPR Lebak Bersama OJK, Vaksin 200 Orang Warga Kota Rangkasbitung

    Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lebak, bersama dengan OJK mengadakan kegiatan vaksinasi kepada 200 orang warga Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, di halaman Kantor  Bank BPR Lebak, Jalan Kota Baru I, Rangkasbitung, Rabu (24/11/2021).

    Hadir dalam acara ini Plt Asda 2 Setda Lebak, Azis  Suhendi, pejabat OJK Sabarudin, Komisaris Utama Bank BPR Lebak, Iman Santoso, dan undangan lainya.

    Direktur Utama Bank BPR Lebak, Abdul Mukti, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan vaksinasi dalam upaya meningkatkan herd immunity warga Lebak yang dilaksanakan bersama Tim Medis Gugus Covid-19 dan didukung oleh OJK, merupakan bentuk kepedulian Bank Lebak untuk memutus penyebaran covid-19.

    “Saya menyampaikan terimakasih kepada warga kota Rangkasbitung yang sudah bersedia di vaksin dan diharapkan melalui upaya ini kekebalan tubuh masyarakat semakin meningkat dan terhindar dari penyebaran virus covid-19 serta, sehingga berdampak semakin mempercepat pulihnya geliat perekonomian di Kabupaten Lebak,”kata Abdul Mukti.

  • Kegiatan Literasi Keuangan

    Kegiatan Literasi Keuangan

    Pelaksanaan Edukasi dalam rangka meningkatkan keuangan masyarakat sangat diperlukan karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada 2013, bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi empat bagian, yakni:

    1. Well literate (21,84 %), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.
    2. Sufficient literate (75,69 %), memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
    3. Less literate (2,06 %), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan.
    4. Not literate (0,41%), tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

    ​Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu: 

    • Meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate;
    • Meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.

    Agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    1. Bagi masyarakat, Literasi Keuangan memberikan manfaat yang besar, seperti:
    2. Mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan; memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik;
    3. Terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas;

    Mendapatkan pemahaman mengenai manfaat dan risiko produk dan layanan jasa keuangan. Literasi Keuangan juga memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan. Lembaga keuangan dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain sehingga semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan.